more from
L_Klangkunst Werk
We’ve updated our Terms of Use to reflect our new entity name and address. You can review the changes here.
We’ve updated our Terms of Use. You can review the changes here.

Alkisah

by Senyawa (Official)

/
  • Streaming + Download

    Includes unlimited streaming via the free Bandcamp app, plus high-quality download in MP3, FLAC and more.
    Purchasable with gift card

      €10 EUR  or more

     

  • Record/Vinyl + Digital Album

    1 (one) pressed vinyl

    L_KW and Soydivision have partnered to release a special edition vinyl album from Berlin, Germany. Working with Rabih Beani (morphinerecords.com) on distribution and PUSHSTANDART (www.instagram.com/push.standart) to develop the packaging, the cover is made from 100% recycled and biodegradable carton. Each is silkscreen-printed by hand using a color paste made from the Indonesian ingredients of curcuma, rice meal and kecap manis.

    A special set of remixes from Berlin-based friends of Soydivision has also been produced and released on cassette and digital.

    ***LOCAL PICKUP - NO SHIPPING COSTS - AVAILABLE. CONTACT MORGAN@L-KW.DE***

    Includes unlimited streaming of Alkisah via the free Bandcamp app, plus high-quality download in MP3, FLAC and more.
    ships out within 5 days

      €18 EUR or more 

     

1.
KEKUASAAN 00:40
Apa arti kuasa bila akhir sudah di ujung mata?
2.
ALKISAH I 09:07
Alkisah suatu negeri Porak-poranda dilanda api Terguncang-guncang ia oleh tanah tempatnya berdiri Tanahnya subur tapi hangus Pohonnya banyak tapi tandus Airnya mengalir hulu ke hilir Yang haus pun banyak, tak habis pikir Kiri kanan selatan utara Semua bilang, “negeri itu alangkah kayanya!” “Alangkah sayangnya!” Alkisah suatu negeri Tercerai berai dimangsa dengki Tergonjang-ganjing ia oleh congkak, tamaknya sendiri Rajanya hilang entah kemana Rakyatnya bimbang hilang percaya Oh, saling ribut saling berebut Saling sikut tak ada takut Satu salah satu marah Satu kalah satu berulah “woy, macam betul semua kalian tu. Sudah, sudahah!” “Alangkah sayangnya!”
3.
MENUJU MUARA 03:07
Bergegaslah menuju muara Tanah basah yang kaya udara Meski selamat pada akhirnya Selain kita akan musnah tak berdaya Menjadi debu, arang, hanyut, terlupakan Menjadi legenda yang lambat laun juga akan punah, hilang terkubur zaman Bergegaslah menuju muara Tanah basah yang kaya udara Di sanalah kita beristirahat Membesarkan anak-anak muda Merawat pahlawan yang terluka Menjaga mata air, menanam akar Menggali parit, menjaring garam Menggambar sejarah, melagukan kehilangan Menyucikan sumpah, memberkati ampunan Bergegaslah menuju muara
4.
ISTANA 06:58 video
Mereka bersembunyi begitu jauh setinggi awan Kokoh terbentengi Di sekelilingnya pagar-pagar bertebaran, kepala-kepala manusia-manusia tak bersalah Berserakan nama-nama pejuang Pejuang-pejuang yang dilupakan Di tengah-tengahnya kolam hitam Pekat akan sisa-sisa bangkai perang dan pertikaian Berceceran bekas darah Darah-darah manusia tak bernama Berguguran harapan-harapan Masa depan yang terarah
5.
KABAU 05:43
Anak nelayan mambaok cangkua Mananam ubi di tanah darek Baban sakoyan dapek dipikua Budi saketek taraso barek Anak ikan dimakan ikan Gadang ditabek anak tenggiri Ameh bukan perak pun bukan Budi saketek rang haragoi Anjalai tumbuah di munggu Sugi-sugi di rumpun padi Supayo pandai rajin baguru Supayo tinggi naikkan budi Alu tataruang patah tigo Samuik tapijak indak mati Tarandam-randam indak basah Tarapuang-apuang indak hanyuik Anyuik labu dek manyauak Hilang kabau dek kubalo Anguak anggak geleng amuah Unjuak nan tidak babarikan
6.
FASIH 03:57
Fasih berteriak: “fasis yang baik adalah fasis yang mati” Tapi menghujat apa-apa yang berbeda paham dari yang kau ikuti Fasih berteriak: “fasis yang baik adalah fasis yang mati” Tapi memaksa apa-apa harus patuhi satu kebenaran yakni yang kau yakini Fasih berteriak: “fasis yang baik adalah fasis yang mati” Tapi membungkam, memaki apapun gagasan yang tak sanggup kau mengerti Fasih berteriak: “fasis yang baik adalah fasis yang mati” Tapi apa-apa harus anut satu arti Fasih berteriak: “fasis yang baik adalah fasis yang mati” Tapi apa-apa harus dibatasi termasuk imajinasi Fasih berteriak: “fasis yang baik adalah fasis yang mati” Tapi meremehkan mereka yang berani memilih cara, jalan sendiri Fasih tak menjadikanmu tak fasis Fasih tak menjadikanmu tak layak ma
7.
ALKISAH II 06:35
Alkisah suatu negeri Berbagi dunia dengan kita kini Satu sama lain menyahut “saudaraku” Satu sama lain menyebut “dosamu, masa lalu” Tanah kering menjadi hijau merdu Berpupuk kasih dan sabar akan waktu Menjelma duka dan amarah menjadi petuah Menulari mereka yang terjangkit luka yang sama Orang-orang tua dilindungi Ilmu, riwayat, dan segala warisannya Anak-anak muda diberkati Nurani, badan, akal, segala tindakannya Menghormati hujan dan matahari Memberi arti tiap nyawa tanpa kecuali Alkisah, seindah itu suatu negeri Berbeda meski berbagi dunia dengan kita kini Meski negeri itu sudah tak ada lagi Dibantai tamak dibakar benci Terusir hina dari tanahnya sendiri Oleh segala kerendahan hati Yang ditafsirkan berarti kelemahan diri Karena meremehkan mereka Yang tak peduli akan hujan dan matahari
8.
KIAMAT 01:21
“Kiamat sudah dekat!”

about

On February 21st, 2021 L_KW and Soydivision will be joining a global group of 35+ record labels to co-release Indonesian experimental duo Senyawa’s new album, Alkisah. Paying homage to the vast archipelago of traditional musics from Indonesia and fusing it with uncompromising experimental improvisation, Senyawa is galvanizing the efforts of smaller collectives and labels to decentralize distribution and release of Alkisah.

All labels involved are free to determine their own packaging and design for the album, develop their own merchandise, and even remaster and remix the tracks to their heart’s content.

The story of Alkisah itself, - roughly translated to ‘once upon a time’ - tells the tale of a once proud kingdom collapsing in on itself. Rampant abuses of power, the corruption of human character, and the decaying of our planet have all brought about our final Judgement Day - Kiamat.

What happens now that the apocalypse has arrived?

credits

released February 28, 2021

Music and composition: Rully & Wukir
Artworks drawn on 100% handmade paper by Sopeng

license

tags

about

Senyawa (Official) Yogyakarta, Indonesia

Rully Shabara and Wukir Suryadi. Voice and Handmade Instruments. Human and Nature. Mind and Soul.

contact / help

Contact Senyawa (Official)

Streaming and
Download help

Redeem code

Report this album or account

If you like Senyawa (Official), you may also like: